Jajak pendapat Reuters terbaru terhadap para ekonom memperlihatkan adanya kencenderungan pertumbuhan ekonomi China melambat ke laju paling lambat dalam hampir tiga dekade dalam kuartal pertama tahun ini walaupun pemerintah Beijing menerapkan kebijakan stimulus.
"Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan China melaporkan produk domestik bruto (PDB) tumbuh 6,3 persen pada kuartal Januari-Maret dari tahun sebelumnya, laju paling lambat sejak kuartal pertama 1992, demikian data triwulanan paling awal yang tercatat.
Data pertumbuhan itu akan menandai hilangnya momentum lebih lanjut dari kuartal sebelumnya yang tumbuh 6,4 persen, tetapi pembuat kebijakan dan investor lebih cenderung untuk fokus pada tanda-tanda perubahan haluan dalam data aktivitas Maret, yang akan dirilis pada waktu yang sama pada hari Rabu lusa.
Secara berurutan, para ekonom memperkirakan PDB tumbuh 1,4 persen pada kuartal pertama dibanding kuartal keempat tahun lalu (QoQ), berkurang dari 1,5 persen pada kuartal keempat.
Produksi industri diperkirakan telah meningkat 5,9 persen dari tahun sebelumnya, lebih cepat dari 5,3 persen dalam dua bulan pertama, yang merupakan laju terlemah dalam 17 tahun.