Yen Jepang diprediksi bisa terus menguat menjadi 95 per dolar AS pada paruh pertama tahun ini dan Bank of Japan (BOJ) didesak untuk mengendalikan penguatan mata uang negaranya ini agar prospek ekspor Jepang tetap stabil, meskipun kekurangan amunisi untuk intervensi, demikian menurut mantan direktur jenderal BOJ Shigeto Nagai dalam sebuah wawancara, dikutip Bloomberg, Selasa.
Nagai melihat investor global melarikan modalnya ke yen yang dianggap mata uang safe haven di tengah perlambatan ekonomi di China, perang perdagangan AS-China dan ketidakpastian masa depan Brexit.
Lebih jauh Nagai menyinggung amunisi BOJ, yang kemungkinan kehabisan amunisi karena telah menggelontorkan dana dalam jumlah besar sejak program stimulus selama enam tahun terakhir. Nagai memprediksi bank sentral akan berdiam diri sementara yen menguat akan mengkonfirmasi kepada para pemimpin bisnis dan pasar bahwa tidak ada yang bisa dilakukan.