Monexnews - Harga minyak berbalik melemah pada hari Jumat, turun ke level rendahnya di $64.79 karena pasar saham yang jatuh dibalik kekhawatiran terhadap kenaikan suku bunga serta dolar AS yang menguat setelah laporan kerja AS yang optimis.Â
Korelasi antara dolar dan harga minyak kembali menguat akhir-akhir ini. Greenback yang menguat membuat komoditas seperti minyak yang berdenominasi dolar menjadi lebih mahal untuk pemilik mata uang lainnya.Â
Harga minyak sebelumnya sempat menguat, ditopang oleh tingkat kepatuhan yang kuat dalam pengurangan produksi oleh OPEC dan sekutunya Rusia, serta ekspektasi untuk pertumbuhan permintaan yang kuat di tahun 2018.Â
Jon Rigby dari UBS mengatakan bahwa bahwa produksi OPEC dan non OPEC dan ketatnya pasar minyak di AS telah dibenarkan menjadi fokus pada tahun ini, namun permintaan secara diam-diam mendukung pengetatan pasar selama tahun lalu.Â
Permintaan minyak global naik 1.6 juta barel per hari, atau sekitar 1.5%, pada tahun lalu dan UBS mengatakan bahwa permintaan seharusnya akan tumbuh sekitar 1.3% pada tahun ini atau bahkan lebih setelah International Monetery Fund menaikan perkiraan pertumbuhan ekonomi global.
(fsyl)