Harga minyak WTI merangkak lebih tinggi ke level $64.27 per barel pada awal perdagangan hari Rabu, didukung oleh pengurangan suplai oleh klub produsen OPEC dan sanksi AS terhadap negara eksportir minyak seperti Iran dan Venezuela, namun penguatan terlihat terbatas karena ekspektasi bahwa ekonomi melambat dapat meredam permintaan konsumsi bahan bakar.Â
Secara keseluruhan, pasar minyak telah mengetat pada tahun ini karena sanksi AS terhadap Iran dan Venezuela, serta pengurangan suplai oleh klub produsen Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan sekutunya yang dikenal dengan sebutan OPEC+.Â
Hasilnya, harga minyak WTI telah naik sekitar 30% sejak awal tahun ini.Â
Baca juga analisa teknikal minyak
disiniBank ING dalam catatannya mengatakan bahwa pasar minyak global jelas bergerak kembali menunju keseimbangan berkat pengurangan produksei OPEC+. Produksi OPEC telah turun 1.98 juta barel per hari dari level Oktober.Â
Bank asal Belanda tersebut juga mengatakan bahwa penurunan tidak hanya pengurangan suplai secara sukarela yang dimulai oleh OPEC + untuk menopang kenaikan harga di tahun ini.Â
ING juga mengatakan bahwa produksi minyak Venezuela diperkirakan akan turun dari 1.19 juta barel per hari di Oktober menjadi 890.000 barel per hari di Maret, sementara itu produksi dari Iran telah turun dari 3.33 juta barel per hari menjadi 2.71 juta barel per hari karena sanksi. Penurunan dari kedua negara yang dikecualikan mencakup 47% dari pengurangan yang terlihat dari OPEC.